1.
Jenis-jenis Komunikasi
A. Jenis komunikasi
menurut cara penyampaianya :
·
Komunikasi lisan : Yang dimaksudkan
dengan komunikasi lisan adalah komunikasi yang terjadi secara langsung dan
tidak dibatasi oleh jarak, yang artinya komunikasi bentuk ini dilakukan antara
kedua belah pihak secara bertatap muka.
·
Komunikasi tertulis : Komunikasi
tertulis adalah salah satu bentuk komunikasi yang berupa tulisan, komunikasi
ini biasanya berupa: Blangko- blangko, dipergunakan untuk mengirimkan suatu
berita dalam bentuk daftar. Gambar dan foto, komunikasi bentuk ini biasanya
karena hal yang ingin disampaikan tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau
kalimat. Spanduk, spanduk biasanya digunakan untuk menyampaikan sebuah
informasi massa yang sasaranya adalah orang banyak.
B. Jenis jenis
komunikasi menurut kelangsunganya
Dalam sebuah proses komunikasi yang dilakukan
oleh dua orang ataupun lebih, dapat diketahui interaksi antara kedua belah
pihak atau lebih tersebut sebagai mana berikut:
·
Komunikasi langsung : Proses komunikasi
langsung maksudnya adalah bahwa komunikasi yang dilakukan tanpa bantuan, campur
tangan, perantara pihak lain ataupun media komunikasi serta tidak dibatasi oleh
jarak.
·
Komunikasi tidak langsung : Komunikasi
tidak langsung dilakukan melalui perantara, baik itu pihak ketiga atau bantuan
alat-alat komunikasi lainnya.
C. Jenis jenis
komunikasi menurut perilakunya
Komunikasi dipelari
oleh manusia melalui proses kehidupannya, melaui belajar, bersosial dan lain
sebagainya yang tentunya akan secara otomatis dipengaruhi oleh perilaku dan
posisi seseorang didalam masyarakat, berikut merupakan jenis komunikasi menurut
perilakunya:
·
Komunikasi formal : Komunikasi formal biasanya
terjadi dalam suatu organisasi, komunikasi seperti ini biasanya sudah mempunyai
aturan dan tata caranya sendiri menurut rules dari organisasi atau
perusahaanya.
·
Komunikasi informal : Komunikasi
informal terjadi dalam suatu oraganisasi yang tidak ditentukan dalam struktur
organisai dan tidak dapat pengakuan resmi yang juga tidak berpengaruh terhadap
kepentingan organisasi yang bersangkutan, misalnya adalah obrolan antar teman,
desa-desus dan lain sebagainya.
·
Komunikasi nonformal : Komunikasi
nonformal adalah komunikasi yang terjadi antara bersifat formal dan informal,
yaitu komunikasi yang bertujuan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi.
D. Jenis jenis
komunikasi menurut maksudnya
Menurut maksud
dilakukanya komuniksi ada beberapa komunikasi yang jika diperhatikan dilakukan
dengan maksud tertentu dari yang menyampaikan informasi, inisiatif
komunikator menjadi suatu penentu diantaranya adalah: Pidato, Ceramah, Wawancara,
Memberi tugas atau perintah.
E. Jenis jenis
komunikasi menurut ruang lingkupnya
Ruang lingkup
terjadinya komunikasi merupakan batasan jenis komunikasi yang sedang dilakukan.
Maka dalam komunikasi menurut ruang lingkup dapat dibedakan sebagai berikut :
·
Komunikasi Internal.
Komunikasi
yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan
yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja
(komunikasi yang dilakukan orang dalam). Didalamnya komunikasi internal dibagi
lagi menjadi 4 macam yaitu:
ü Komunikasi
vertikal
ü Komunikasi
horizontal
ü Komunikasi
diagonal
ü Komunikasi
Eksternal.
·
Komunikasi eksternal merupakan
komunikasi yang berlangsung antara organisasi kepada pihak masyarakat yang ada
di luar organissi atau perusahaan tersebut. Komunikasi dengan pihak luar dapat
berbentuk : Eksposisi, pameran, promosi, publikasi, dan sebagainya. Komunikasi
eksternal dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan dan
kerjasama dengan masyarakat luas sehingga pihak yang berkepentingan dapat
berkontribusi terhadap perusahaan sekaligus daerahnya.
F. Jenis jenis
komunikasi menurut aliran informasi
Komunikasi yang
didasarkan menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut :
·
Komunikasi satu arah, yaitu merupakan
komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja.
·
Komunikasi dua arah, yaitu merupakan
komunikasi yang bersifat timbale balik, dalam hal ini komunikasi diberi
kesempatan untuk memberikan respons atau feedbeck kepada komunikatornya.
·
Komunikasi ke atas yaitu merupakan
komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan
·
Komunikasi ke bawah, yaitu meruakan
komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan.
·
Komunikasi kesamping, yaitu merupakan
komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar. Dengan
demikian arah informasi tersebut akan dianut sebagai bentuk interaksi
komunikasinya.
G. Jenis jenis
komunikasi menurut jaringan kerja
Di dalam sebuah
organisasi atau perusahaan komunikasi akan dapat terlaksana menurut
sistem yang ditetapkanya dalam jaringan kerja yang dinanungi. Komunikasi
menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi
·
Komunikasi jaringan kerja rantai :
Komunikasi terjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan jaringan komando
sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
·
Komunikasi jaringan kerja lingkaran :
Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran.
·
Komunikasi jaringan bintang : Komunikasi
yang terjadi melalui satu sentral dan saluranya yang dilalui lebih pendek.
H. Jenis jenis
komunikasi menurut peranan individu
Komunikasi yang
dilakukan seseorang atau individu kepada pihak-pihak lain baik secara kelompok
maupun secara individual. Dalam komunikasi ini peranan individu sangat
mempengaruhi keberhasilan proses komunikasinya. Ada beberapa macam antara lain
:
·
Komunikasi antara individu dengan
individu yang lain
·
Komunikasi antara individu dengan
lingkungan yang lebih luas
·
Komunikasi antara individu dengan dua
kelompok atau lebih
I.Jenis jenis
komunikasi menurut jumlah pelaku dalam komunikasi
Komunikasi yang selalu
terjadi diantara sesama manusia baik individu maupun kelompok. Jumlah dari
orang yang berkomunikasi akan mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri,
disamping sifat dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Untuk itu dapat
dibedakan sebagai berikut :
·
Komunikasi perseorangan : Komunikasi
yang terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi
tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga.
·
Komunikasi kelompok : Komunikasi yang
berlangsung dalam suatu kelompok atau group tentang masalah-masalah yang
menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok.
2.
Teknologi Informasi dalam Komunikasi Bisnis
A. Keuntungan menguasai
TI
ü Bidang
Sosial
Dalam
bidang ini kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah
komunikasi antara satu tempat dan tempat lain dengan menggunakan berbagai media
seperti internet.
ü Bidang
Pendidikan
Informasi
yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan
pendidikan. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang sebagai contoh dengan
adanya e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan. Kemajuan TIK juga
akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis Teleconference
yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu
ruangan. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah
dan lancar karena penerapan sistem TIK.
ü Bidang
Ekonomi
Semakain
maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan. Bisnis yang
berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah
transaksi-transaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan. Dengan fasilitas
pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah
kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.
ü Bidang
Pemerintahan
Teknologi
Informasi dan komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang disebut
e-goverment membuat masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan
pemerintah sehingga program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan
lancar. E-goverment juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih
efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha
dan industri. Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan
yang dibuat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah.
B. Pemanfaatan TIK di Sektor Bisnis
Bagi dunia bisnis, jejaring telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya jejaring listrik, distribusi air, dan jejaring utilitas lain. Ini merupakan sumber yang penting, tetapi dulu perusahaan memiliki pengaruh yang kecil. Perusahaan-perusahaan memiliki pilihan yang terbatas atas layanan yang diperoleh dari penyediaan layanan yang dikelola secara monopoli. Hari ini, para pengguna korporat meletakkan bersama keseluruhan jejaring di bawah kontrol mereka, memotong-pintas jejaring publik sebagian atau seenuhnya. Deregulation dan teknologi digital baru telah mengizinkan perusahaan untuk secara sadar merancang dan mengoperasikan jejaring telekomunikasi internal dan privat untuk meningkatkan posisi kompetitif mereka. Apa yang dulunya merupakan biaya untuk menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif.
Layanan TIK sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari pertambangan dan pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan kepariwisataan. Jejaring privat ini hadir di semua industri global, di mana perusahaan multinasional menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna bisnis berskala besar memiliki kebutuhan akan sistem yang cost-effective, leluasa, aman, automated, terpadu dan terandalkan. Jika para penyedia layanan lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dengan biaya yang masuk akal, perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan untuk mengembangkan sendiri jejaring privat.
Perusahaan multinasional telah dapat mengkoordinasikan produksi dan marketing dengan sistem komunikasi berbasis satelit dengan kapabilitas video-conferencing, untuk tujuan mengkoordinasikan pengembangan produk dan disain manufaktur.
Perusahaan-perusahaan kecil lebih terbatas kemampuannya untuk mengembangkan jejaring TIK sendiri ataupun untuk menyewa, karena besarnya biaya. Ini menjadi pilihan yang ekonomik hanya jika organisasi tersebut cukup besar untuk menimbulkan cukup trafik untuk menghasilkan penghematan. Oleh karena ini, perusahaan-perusahaan global merupakan pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi TIK baru. Sektor-sektor yang sangat bergantung pada TIK mencakup, antara lain perusahaan-perusahaan layanan finansial.
Pada ruang lingkup yang lebih luas, sebagai contoh pada lingkungan bisnis, kehadiran teknologi informasi mulai disadari dapat menghadirkan berbagai solusi yang dapat membantu proses bisnis yang ada. Departemen TI pada sebuah perusahaan mulai dibangun dan secara konstan diminta untuk mengembangkan suatu layanan, mengembangkan suatu sistem, dan mengoptimalkan efesiensi bisnis berbasis teknologi informasi.
B. Pemanfaatan TIK di Sektor Bisnis
Bagi dunia bisnis, jejaring telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya jejaring listrik, distribusi air, dan jejaring utilitas lain. Ini merupakan sumber yang penting, tetapi dulu perusahaan memiliki pengaruh yang kecil. Perusahaan-perusahaan memiliki pilihan yang terbatas atas layanan yang diperoleh dari penyediaan layanan yang dikelola secara monopoli. Hari ini, para pengguna korporat meletakkan bersama keseluruhan jejaring di bawah kontrol mereka, memotong-pintas jejaring publik sebagian atau seenuhnya. Deregulation dan teknologi digital baru telah mengizinkan perusahaan untuk secara sadar merancang dan mengoperasikan jejaring telekomunikasi internal dan privat untuk meningkatkan posisi kompetitif mereka. Apa yang dulunya merupakan biaya untuk menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif.
Layanan TIK sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari pertambangan dan pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan kepariwisataan. Jejaring privat ini hadir di semua industri global, di mana perusahaan multinasional menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna bisnis berskala besar memiliki kebutuhan akan sistem yang cost-effective, leluasa, aman, automated, terpadu dan terandalkan. Jika para penyedia layanan lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dengan biaya yang masuk akal, perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan untuk mengembangkan sendiri jejaring privat.
Perusahaan multinasional telah dapat mengkoordinasikan produksi dan marketing dengan sistem komunikasi berbasis satelit dengan kapabilitas video-conferencing, untuk tujuan mengkoordinasikan pengembangan produk dan disain manufaktur.
Perusahaan-perusahaan kecil lebih terbatas kemampuannya untuk mengembangkan jejaring TIK sendiri ataupun untuk menyewa, karena besarnya biaya. Ini menjadi pilihan yang ekonomik hanya jika organisasi tersebut cukup besar untuk menimbulkan cukup trafik untuk menghasilkan penghematan. Oleh karena ini, perusahaan-perusahaan global merupakan pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi TIK baru. Sektor-sektor yang sangat bergantung pada TIK mencakup, antara lain perusahaan-perusahaan layanan finansial.
Pada ruang lingkup yang lebih luas, sebagai contoh pada lingkungan bisnis, kehadiran teknologi informasi mulai disadari dapat menghadirkan berbagai solusi yang dapat membantu proses bisnis yang ada. Departemen TI pada sebuah perusahaan mulai dibangun dan secara konstan diminta untuk mengembangkan suatu layanan, mengembangkan suatu sistem, dan mengoptimalkan efesiensi bisnis berbasis teknologi informasi.
C. Contoh Pemanfaatan Teknologi Informasi
dalam Pengambilan Keputusan Bisnis
Pada
lingkungan bisnis, kehadiran teknologi informasi mulai disadari dapat
menghadirkan berbagai solusi yang dapat membantu proses bisnis yang ada.
Departemen TI pada sebuah perusahaan mulai dibangun dan secara konstan diminta
untuk mengembangkan suatu layanan, mengembangkan suatu sistem, dan
mengoptimalkan efesiensi bisnis berbasis teknologi informasi.
3.Perencanaan Peran Bisnis
A. Penentuan proses
komunikasi
Secara teknis, proses
komunikasi dapat dijelaskan bahwa elemen-elemen serta proses-proses yang
terlibat dalam proses kominikasi adalah sebagai berikut :
a. Pengirim (Sender) atau sumber yang memulai komunikasi. Dalam satu atau lebih orang lain. Misalnya seorang pemimpin berkomunikasi dengan bawahannya bukan saja dalam rangka memberikan perintah, instruksi dan bimbingan serta pembinaan, akan tetapi juga dalam rangka memberikan suasana kerja yang intim dan serasi denganperilaku organisasional yang dijiwai oleh semangat kerja sama.
b. Pengkodean (Encoding). Pengirim mengkodekan informasi yang akan disampaikan dengan cara menterjemahkan ke dalam serangkaian symbol atau isyarat. Pengkodean ini penting karena informasi hanya dapat diteransfer dari satu orang kepada orang lainmelaui gambar atau simbol. Karena komunikasi adalah objek pengkodean, pengirim berusaha menetapkan mutualitas dari suatu pengertian bersama dengan penerima dengan memilih symbol-simbol. Biasanya dalam bentuk kata-kata atau isyarat yang diyakini oleh pengirim akan diinterpesika oleh penerima dengan maksud yang sama.
c. Pesan (Message). Pesan adalah bentuk fisik yang digunakan oleh pengirim untuk mengkodekan informasi. Pesan dapat berupa segala bentuk yang dapat dirasakan atau diterima oleh satu atau lebih indra penerima.
d. Saluran (Channnel). Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan, misalnya udara untuk pesan yang disampaikan dengan kata-kata, atau kertas untuk pesan yang disampaikan dalam bentuk tulisan. Kanal harus disesuaikan dengan bentuk pesannya supaya komunikasi dapat dilakukan lebih efisien dan efektif.
e. Penafsiran Kode (Decoding). Penafsiran kode adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menerjemahkan-nya menjasi informasi yang berarti baginya. Penafsiran kode dipengaruhi oleh (1) Pengalaman masa lalu si penerima, (2) interprestasi pribadi terhadap simbol atau isyarat yang digunakan, (3) harapan (orang cenderung mendengarkan apa yang dia ingin dengarkan) serta (4) Kesamaan pengertian arti dengan pengirim.
f. Penerima ( Receiver). Penerima adalah orang yang menafsirkan pesan dari pengirim.
g. Gangguan (Noise). Gangguan adalah semua faktor yang mengganggu, membingungkan atau mengacaukan proses komunikasi.
h. Umpan Balik (Feedback). Feedback adalah kebalikan dari proses komunikasi yang menyatakan reaksi terhadap komunikasi dari pengirim.
a. Pengirim (Sender) atau sumber yang memulai komunikasi. Dalam satu atau lebih orang lain. Misalnya seorang pemimpin berkomunikasi dengan bawahannya bukan saja dalam rangka memberikan perintah, instruksi dan bimbingan serta pembinaan, akan tetapi juga dalam rangka memberikan suasana kerja yang intim dan serasi denganperilaku organisasional yang dijiwai oleh semangat kerja sama.
b. Pengkodean (Encoding). Pengirim mengkodekan informasi yang akan disampaikan dengan cara menterjemahkan ke dalam serangkaian symbol atau isyarat. Pengkodean ini penting karena informasi hanya dapat diteransfer dari satu orang kepada orang lainmelaui gambar atau simbol. Karena komunikasi adalah objek pengkodean, pengirim berusaha menetapkan mutualitas dari suatu pengertian bersama dengan penerima dengan memilih symbol-simbol. Biasanya dalam bentuk kata-kata atau isyarat yang diyakini oleh pengirim akan diinterpesika oleh penerima dengan maksud yang sama.
c. Pesan (Message). Pesan adalah bentuk fisik yang digunakan oleh pengirim untuk mengkodekan informasi. Pesan dapat berupa segala bentuk yang dapat dirasakan atau diterima oleh satu atau lebih indra penerima.
d. Saluran (Channnel). Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan, misalnya udara untuk pesan yang disampaikan dengan kata-kata, atau kertas untuk pesan yang disampaikan dalam bentuk tulisan. Kanal harus disesuaikan dengan bentuk pesannya supaya komunikasi dapat dilakukan lebih efisien dan efektif.
e. Penafsiran Kode (Decoding). Penafsiran kode adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menerjemahkan-nya menjasi informasi yang berarti baginya. Penafsiran kode dipengaruhi oleh (1) Pengalaman masa lalu si penerima, (2) interprestasi pribadi terhadap simbol atau isyarat yang digunakan, (3) harapan (orang cenderung mendengarkan apa yang dia ingin dengarkan) serta (4) Kesamaan pengertian arti dengan pengirim.
f. Penerima ( Receiver). Penerima adalah orang yang menafsirkan pesan dari pengirim.
g. Gangguan (Noise). Gangguan adalah semua faktor yang mengganggu, membingungkan atau mengacaukan proses komunikasi.
h. Umpan Balik (Feedback). Feedback adalah kebalikan dari proses komunikasi yang menyatakan reaksi terhadap komunikasi dari pengirim.
B. Penetapan Tujuan
Tujuan
(goals) merupakan target kinerja, yang menjadi alat ukur keberhasilan atau
kegagalan kinerja sesuai sasaran yang diharapkan dan direncanakan. sebuah
organisasi akan berfungsi secara sistematis apabila organisasi tersebut telah
menetapkan tujuan/goals dan rencana strategis terlebih dahulu. Namun demikian,
fungsi tersebut dapat terwujud apabila suatu organisasi melibatkan sumber
dayanya secara efektif pada tiap tingkatan manajemen dalam mencapai tujuannya.
Griffin dan Ebert (2002) menjelaskan secara spesifik 4 maksud utama penetapan
tujuan organisasi tersebut.
Penentuan
tujuan dapat memberi arah dan panduan bagi para karyawan di semua tingkatan
manajemen. Apabila semua karyawan sampai tingkat yang paling bawah mengetahui
dengan jelas apa yang ingin dicapai perusahaan maka lebih kecil kemungkinan
akan terjadi kesalahan-kesalahan dalam pengambilan keputusan. Penentuan tujuan
dapat membantu perusahaan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki. Contohnya,
apabila perusahaan menginginkan peningkatan pasar yang lebih besar pada satu
tahun selanjutnya maka perusahaan dapat memfokuskan sumber daya yang dimiliki
untuk mencapai tujuan ini. Penentuan tujuan dapat membantu perusahaan untuk
menentukan budaya perusahaan (corporate culture). Penetapan Tujuan dapat
membantu perusahaan dalam mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan dan
melakukan perbaikan.
C. Analisis Audiens
Analisis terhadap
audiens sangat perlu dilakukan, audiens dalam studi komunikasi bisaindividu
ataupun organisasi. Audiens biasanya memiliki pemahaman yang berbeda-bedaatas
pesan yang mereka terima.
a. Mengembangkan
Profil Audiens
Analisis terhadap
Audiens yang sudah dikenal biasanya relatif lebih mudah dilakukan tanpaharus
melalui penelitian yang rumit. Demikian juga, reaksi atas pesan yang dikrim
kepadaorang yang sudah dikenal pada umumnya bisa diperkirakan.
b. Mengenali
penerima primer
Apabila penerima
terdiri dari beberapa orang, perlu dikenali orang-orang terpenting
yangberpengaruh atau bertindak sebagai pengambil keputusan.
c. Menetapkan
jumlah dan komposisi audiens
Jumlah penerima juga
memengaruhi pesan bisnis. Menulis pesan bisnis yang ditujukanhanya kepada satu
orang akan berbeda dengan pesan bisnis yang ditujukan kepada banyakorang.
d. Mengukur
Tingkat Pemahaman Audiens
Apabila penerima
memiliki latar belakang yang sama pengirim , maka pada umumnyamereka dianggap
memiliki pemahaman yang relatif sama terhadap suatru pesan.
e. Memperkirakan
reaki penerima
Cara mengorganisasikan
pesan sangat tergantung pada reaksi yang diperkirakan akandilakukan oleh
penerima.
f. Memenuhi
Kebutuhan Informasi Audiens
Pesan yang baik akan
mampu memenuhi semua pertanyaan penerima . Memenuhikebutuhan informasi penerima
merupakan salah satu kunci sukses pesan bisnis. Ada lima pedoman yang perlu
diperhatikan agar pesan bisnis mampu memenuhi kebutuhan informasiaudiens, yaitu
:
1. Temukan
apa yang ingin diketahui audiens
Tidak semua audiens
pandai mengungkapkan apa yang ingin diketahuinya.
2. Antisipasi
pertanyaan yang tidak diungkapkan
Informasi tambahan yang
relevan perlu diberikan untuk mengantisipasi kebutuhan informasi yang tidak
disadari oleh audiens.
3. Berikan
semua informasi yang diperlukan oleh audiens. Ujilah kelengkapan pesan yang
dikirim dengan berpedoman pada 5 W + 1 H ( Who, What,Why, When, Where, dan
How).
4. Pastikan
bahwa informasi yang diberikan akurat.
Dalam
bisnis, ketepatan informasi harus dipastikan terlkebih dahulu sebelum
membuatkomitmen tertulis. Kaji ulang tanggal,jadwal, asumsi, perhitungan
matematika,ataukeuangan untuk memastikan keabsahannya.
5. Tekankan
gagasan yang paling menarik bagi audiens.
Diantara
beberapa gagasan yang disampaikan, lakukan penekanan pada gagasan yang
palingmenarik perhatian audiens.
D. Penentuan Ide Pokok
Setiap
pesan-pesan bisnis akan bermuara pada satu tema atau topic, pokok yaitu ide
pokok (main idea). Hal-hal lain selain ide pokok hanyalah ,merupakam
ide-ide pendukung (supporting idea). Topic dan ide pokok merupakan dua hal
yang berbeda. Topic adalah subjek pesan yang lebih luas, sedangkan ide pokok
adalah pernyataan tentang suatu topic, yang menjelaskan isi dan tujuan dari
topic tersebut, sehingga dapat diterima oleh audiens. Penentuan ide pokok
memerlukan pengalaman dan kreatifitas. Ada tiga teknik atau cara yang dapat di
perlukan untuk menentukan ide pokok :
1. Brainstorming
Yaitu penentuan ide
pokok dengan membiarkan pikiran mencari berbagai kemungkinan ide pokok secara
leluasa. Ide yang diperoleh dengan cara tersebut akan lebih bervariatif, baru
dan orisinil.
2. Petunjuk
atasan
Dalam organisasi yang
menganut system senioritas, para pelaksana cenderung meminta petunjuk atasan
dalam menentukan ide pokok.
3. Kebiasaan
Untuk situasi yang
relative sama atau kejadian yang berulang-ulang, biasanya dikembangkan ide
pokok tertentu yang relatif sama. Penentuan ide pokok di lakukan berdasarkan
kebiasaan.
E. Seleksi Saluran Media
Pesan-pesan bisnis
harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melaluidua
saluran, yaitu saluran lisan dan tertuis. Pilihan mendasar antara berbicara
atau menulistergantung pada tujuan atau maksud pesan, audiens dan karakteristik
dari kedua saluran komunikasi tersebut.
ü Saluran
komunikasi lisan (oral communications)
Komunikasi lisan
merupakan saluran yang paling banyak di gunakan dalam bisnis,komunikasi itu
antara lain, percakapan antara dua orang secara langsung (tatap muka), melalui
telepon, wawancara, pidato, seminar, pelatihan, dan presentasi bisnis. Saluran
itu disukai karena sederhana, spontan, nyaman, praktis, ekonomis dan memiliki
kemampuan yang lebih tinggi dalam memberikan umpan balik (feed back). Alat
bantu audiovisual seperti film, video klip, audio rekaman, proyektor LCD, dan
slide show.
ü Saluran
komunikasi tertulis (written communicationss)
Pesan-pesan
tertulis dalam bisnis di buat dalam berbagai bentuk, misalnya surat, memo,
proposal, dan laporan. Pilihan kata dalam pesan tertulis duilakukan dengan
hati-hati untuk mempertahankan nada sopan dan bersahabat, kekurangannya adalah
umpan balik secara langsung yang tidak bias di peroleh dengan waktu cepat.
Dalam memilih saluran dan media berkomunikasi perlu dipertimbangkan tingkat
kepentingannya, formalitas, kompleksitas, tingkat kerahasiaannya, emosional,
dan biaya pengiriman serta harapan audiens.
Sumber :