Pengkepoku

Kamis, 23 November 2017

PENGORGANISASIAN PESAN BISNIS, PERENCANAAN LAPORAN BISNIS, PRESENTASI BISNIS

1.      PENGORGANISASIAN PESAN BISNIS
A.    Pengorganisasian Melalui outline
Apabila Anda menyusun pesan yang panjang dan kompleks, maka outline sangat diperlukan dan menjadi penting artinya. Mengapa demikian? Hal ini karena dengan adanya outline akan membantu Anda memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Di samping itu, outline juga akan menuntun Anda untuk mengkomunikasikan ide-ide dengan cara yang lebih sistematik, efisien, dan efektif Melalui perencanaan yang baik outline akan membantu Anda mengekspresikan transisi antara ide-ide, sehingga audiens akan mengerti dan memahami pola pernikiran Anda.
Susunan suatu outline secara garis besar dapat digolongkan ke dalam tiga golongan:
-                       Mulailah dengan Ide Pokok
Ide pokok akan membantu Anda dalam menetapkan tujuan dan strategi umum dari suatu pesan. Ide pokok tersebut dapat dirangkum ke dalam dua hal, yaitu: (1) apa yang Anda inginkan terhadap audiens untuk melakukannya atau memikirkannya; (2) alasan yang mendasar mengapa mereka harus melakukan atau memikirkannya. Ide pokok merupakan titik awal untuk membuat outline.
-                       Nyatakan Poin-poin pendukungyang Penting
Setelah menetapkan ide pokok pesan yang akan disampaikan, maka tahap kedua adalah menyusun poin-poin pendukung yang penting sebagai pendukung ide-ide pokok tersebut.
-                    Ilustrasi dengan Bukti-bukti
Tahap ketiga dalam menyusun outline adalah memberikan illustrasi dengan mengemukakan bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan. Semakin banyak bukti-bukti yang dapat disajikan, maka outline yang Anda buat akan menjadi semakin baik.

B.     Pemilihan Kata yang Tepat
Pemilihan kata dalam penyampaian pesan – pesan bisnis kepada audiens sangat penting. Penggunaan kata asing yang sukar dimengerti adalah pemborosan. Agar suatu komunikasi dapat tercapai maksudnya, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1.      Pilihlah kata yang sudah familiar
Diperlukan suatu analisis audiens, terutama untuk mengetahui latar belakang pendidikan dan pengalaman audiens. Pemahaman yang baik terhadap audiens akan memberikan pengaruh yang baik bagi proses penyampaian pesan – pesan bisnis.
2.      Pilihlah kata-kata yang singkat
Kata-kata yang singkat selain efisien, juga mudah dipahami oleh audiens. Tetapi kita juga harus memperhatian kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.

3.      Hindari kata-kata yang bermakna ganda
Penggunaan kata-kata tersebut akan mengakibatkan penafsiran yang bermacam – macam. Hal ini dapat mengakibatkan tidak tercapainya maksud dari pesan-pesan bisnis.

C.    Membuat Kalimat yang Efektif
Dalam menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan 3 hal, yaitu kesatuan pikiran, kesatuan susunan, dan kelogisan. Diketahui bahwa dalam setiap kalimat paling tidak terdiri atas subjek dan predikat. Subjek dalam predikat akan menjawab “siapa” atau “apa” yang dilakukan oleh kata kerja dan merupakan topik suatu bahasan atau sesuatu yang sedang dikatakan dan biasanya berupa kata benda.
1.      Tiga Jenis Kalimat
-          Kalimat Sederhana
Suatu kalimat sederhana hanya memiliki sebuah subjek dan predikat. Namun tidak menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik langsung maupun tidak langsung.

-          Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak mempunyai klausa dependen. Klausa independen merupakan lausa yang dapat berdiri sendiri atau mempunyai pengertian yang utuh, sedangkan klausa dependen adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga tidak memiliki klausa yang utuh.

-          Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa dependen sebagai anak kalimat.

2.      Cara Mengembangkan Paragraph
Ada dua pendekatan untuk mengembangkan suatu paragraf, pendekatan induktif dan pendekatan deduktif. Pendekatan induktif dimulai dengan berbagai alasan terlebih dahulu baru dibuat kesimpulan, sedangkan deduktif dimulai dari kesimpulan, baru diikuti dengan alasan-alasannya. Cara-cara mengembangkan paragraf:
-          Ilustrasi
Untuk mengembangkan suatu paragraf dapat digunakan suatu ilustrasi yang dapat memberikan gambaran terhadap ide atau gagasan umum.
-           Perbandingan (Persamaan & Perbedaan)
Anda dapat mengembangkan paragraf dengan cara membandingkan persamaan maupun perbedaan terhadap suatu pemikiran dengan pemikiran yang lain.
-          Pembahasan Sebab-Akibat
Agar dapat memberikan arah yang jelas terhadap suatu pokok bahasan tertentu.
-          Klasifikasi
Untuk mempermudah pemahaman paragraf bagi pengirim pesan dan penerima pesan. Selain itu agar suatu topik bahasan menjadi lebih terarah atau terfokus.
-          Pembahasan Pemecahan Masalah
Untuk memberikan latihan analitis yang sangat diperlukan bagi seseorang dalam pengambilan keputusan-keputusan penting bagi suatu organisasi

Paragraf hendaknya jangan terlalu singkat namun juga jangan terlalu panjang. Yang penting, suatu paragraf harus merupakan kesatuan ide atau gagasan yang utuh, menggunakan kata-kata transisi, kata ganti, atau kata kunci sebagai penghubung antara kalimat yang satu dengan yang lainnya, dan jelas.





2.      PERENCANAAN LAPORAN BISNIS
D.    Bagian Pokok Laporan Bisnis
1)      Pendahuluan
Beberapa hal yang dipertimbangkan untuk dikemukakan pada bagian ini adalah latar belakang masalah, menetapkan masalah dan lingkup kajian, menyusun pernyataan tujuan, metode pengambilan dan analisis data, sumber informasi atau data, definisi istilah dan keterbatasan kajian.
2)      Isi atau Teks Laporan
Dalam bagian ini merupakan bagian terpanjang dari suatu laporan, karena dibahas hal-hal penting secara rinci. Tujuan penulisan laporan secara sistematis dibahas dalam bab-bab,yang mencangkup temuan fakta yang penting dan relevan. Hal-hal yang tidak perlu dan tidak relevan dengan tujuan penulisan laporan harus dibuang.
3)      Penutup
Bagian ini mencangkup Rangkuman, Kesimpulan, Rekomendasi, dan Rencana Tindakan.

E.     Pengorganisasian Isi Dalam Laporan Bisnis
1.        Cara deduksi atau cara langsung
Menyampaikan ide pokok dan rekomendasi tyerlebih dahulu, seteah itu baru dijelaskan ahl-hal yang rinci. Secara umum, kita dapat menggunakan cara deduksi atau cara langsung, jika pembaca kita memiliki ciri sebagai berikut:
-                      Eksekutif  yang sibuk,
-                      Lebih suka untuk menentukan sesuatu dengan segera,
-                      Ingin mengetahui ‘berita baik’ atau informasi netral
-                      Ingin menganalisis data lebih baik, dan hal ini akan menjadi lebih mudah
-                      Kesimpulan dan rekomendasi dicantumkan pada awal laporan
-                      Ingin mengetahui pendangan penulis laporan dengan segera
-                      Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara deduksi

2.       Cara induksi atau cara tak langsung,
Menjelaskan fakta-fakta yang ada terlebih dahulu, baru kemudian kita memberikan ide pokok, kesimpulan dan rekomendasi. Pada prinsipnya, kita menggunakan cara induksi jika pembaca kita mempunyai karakteristik sebagai berikut:
-          Ingin mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dahulu untuk dapat memahami kesimpulan dan rekomendasinya,
-          Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan (‘berita buruk’).
-          Merasa kesimpulannya tidak bias dan dapat menerimanya
-          Perlu membaca keseluruhan laporan,bukan hanya bagian akhirnya saja
-          Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara induksi


3.     PRESENTASI BISNIS
F.     Persiapan Dasar Presentasi
-          Penguasaan terhadap materi atau topik yang akan dipresentasikan
Merupakan syarat penting yang perlu dimiliki. Karna ketika kita tidak menguasai materi maka akan menghambat berjalannya proses presentasi.
-           Penguasaan berbagai alat bantu presentasi dengan baik
Disamping penguasaan materi, kita juga perlu mempergunakan alat bantu presentasi yang ada agar proses presentasi berjalan dengan optimal.
-           Menganalisis siapa audiens
Seorang pembicara juga perlu mengenal siapa audiens yang dia hadapi. Pembicara dapat melakukan pendekatan bertanya dengan menggunakan 5W+1H.
-           Menganalisis berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi
Pembicara juga perlu mengenal lebih dekat dengan lingkungan lokasi atau tempat dimana seseorang akan melakukan presentasi bisnis.

G.    Menganalisa Audience
Dalam menganalisis audiens seorang pembicaraan harus mampu menjawab enam  pertanyaan mendasar berikut ini :
a.       Siapa audiensnya?
Analisis audiens ini berkaitan dengan kepada siapa seseorang itu berbicara.

b.      Apa yang diinginkan audiens?
Agar penyampaian pesan-pesan bisnis sesuai seperti yang diharapkan, pembicara yang baik perlu mengetahui apa yang diinginkan oleh audiens.

c.       Dimana melakukan persentasi?
Bagi pembicara, pemahaman terhadap tempat persentasi dilakukan sangat penting.

d.      Kapan melakukan persentasi?
Seorang pembicara perlu memperhatikan secara seksama kapan melakukan  persentasi bisnis (rincian mengenai tanggal,bulan hari,dan jam berapa).

e.       Mengapa melakukan persentasi?
Sebelum melakukan persentasi bisnis,seorang pembicara harus mampu menjawab  pertanyaan mengapa harus melakukan persentasi bisnis.

f.       Bagaimana melakukan persentasi?
Seorang pembicara yang satu dengan pembicara yang lain tentunya memiliki strategi persentasi bisnis yang berbeda-beda.

H.    Mempersiapkan Diri dan Materi
Dalam melakukan presentasi tentu kita harus mempersiapkan diri dan mental, ini penting supaya kepercayaan diri anda meningkat dan agar presentasi anda berjalan dengan lancar. Tegaskan kepada diri sendiri bahwa anda bisa melakukan presentasi tersebut, ini juga sebagai penyemangat dalam melakukan presentasi.
Prinsip dasar dalam presentasi, diantaranya:
-         Mengendalikan rasa takut
-         Membangun fondasi presentasi
-         Mempersiapkan materi
-         Mempersiapkan diri


Referensi :